I made this widget at MyFlashFetish.com.

Sabtu, 28 Februari 2009

Manis ITu Ada Selepas Pahit.(=


Ujian itu tada kasih sayang ALLAH kepada hambaNYA, walau ia hadir dalam berbagai cara sekalipun. Manusia itu mengaku mereka beriman sedangkan mereka tidak di uji

*****************************************
Masa itu adalah persis emas yang begitu bernilai, ia juga persis pedang yang boleh memotong jika kita tidak peliharanya dengan baik. Ibtisam dan adik sudah beberapa bulan tidak berhubung kerana ketidaksempatan masa dia untuk menelefon diri ini dan akhirnya beberapa hari yang lepas adinda tercinta telah menelefon dari pondok telefn asramanya untuk waktu yang agak terhad dan juga menghantar email yang berbunyi lebih kurang sebegini.

“ Adik takut, tadi adik buat spotcheck, ada pelajar nangis coz barang dia kena rampas..please beri kata-kata semangat buat adik………..

Salam mawaddah buat adik tercinta…….##rindu dan saaayang adik…

Moga dirimu dalam payungan ALLAH selalu, sememangnya dirimu yang bergelar “dhobitoh” itu telah mengundang satu tanggungjawab dan amanah yang besar, yang mana pengtaklifan itu adalah dari ALLAH s.w.t , dan ALLAH s.w.t juga tidak akan membebankan hambaNYA dengan ujian yang hambanYA tidak mampu.seperti mana adik, diri ini juga berpengalaman sepertimu, 5 tahun setengah menjawat jawatan itu adalah bukan satu tempoh yang sekejap, pelbagai rintangan, cabaran ,tohmahan yang datang silih berganti membuatkan diri ini serba sedikit menjadi matang dalam kehidupan. Memegang amanah adalah sesuatu yang kita pandangnya deengan ringan tetapi ingatlah hitungan ALLAH amat berat wahai adikku, Kakakmu juga lemah sepertimu, tdak lari dari menjadi tempat lontaran marahnya manusia di atas kekurangan yang ada.
Meramapas barang yang tidak terdapat dalam senarai kepentingan persekolahan adalah rutin bagi “dhobitoh”, jadi adik tidak perlu merasa takut untuk membuatnya lagi, di sini ada sedikit tips untuk adik…dari kakakmu ini.Moga ia di manfaatkan.

1. Sebelum melangkah ke kelas yang akan di spotcheck, perbetul niat dahulu, ikhlas lakukan kerja itu dan biarlah ianya di sertai keredhaan ALLAH.
2. Senyum pada semua tidak kira mereka senyum atau tidak pada Adik sebelum memulakan task.
3. Memulakan task dengan berhikmah, tidak berbuat sesuka hati, jaga hak mereka , INSYA’ALLAH mereka hormati hak Adik sebagai “dhobitoh”.
4. Jika ada barang peribadi, seperti beg duit contohnya, mintalah izin untuk buka.Moga ALLAH permudahkan.
5. Dan akhirnya seusai tugas, minta maaf pada semua, jikalau ada perbuatan yang terkasar, atau ada terlanjur kata sepanjanjang proses “sptcheck” itu belangsung.
Insya’ALLAH moga ALLAH taufiqkan.

Tapi ingatlah tugasmu amat mulia, jati diri mu amat tinggi, engkau adalah orang yang terpilih. Di antara adik dan sahibah2 , ALLAH telah memilih adik, itu adalah satu peluang yang bagi kakakmu ini keemasan. Jika masa boleh di undur kembali , terasa ingin terus berkhidmat di dalam badan yang dikira bepuaka oleh mereka yang tidak mematuhi peraturan yang di tetapkan. Diri ini terasa rugi yang amat, kerana dahulu tidak dapat menjalankan tangungjawab itu dengan terbaik. Hanya ALLAH yang menilai kesemuanya.Nabi ada berpesan” berkatalah benar walau ianya pahit”..ALLAH ingin menguji Adik dengan sedikit sahaja. Bersabarlah atas segalanya… “SABAR itu CANTIKkan adik???


Moga Allah memberimu ganjaran yang besar di sana nanti...amin

Muhasabah diri dan ingatlah pada perjuangan serta ujian yang maha hebat RAsulullah dalam menyebarkan dakwah islamiyyah.. Baginda amat tabah adik..walau dilempar najis tetapi masih lagi memberi senyuman dan kemanisan…ALLAH hebatnya kekasihMU.
Dalam perjuangan itu akan ada kemanisannya nanti, jangan dirimu gusar, kerana ALLAH berada dekat di hatiMU, DIA melindungiMU dalam apa jua keadaan
Moga ianya daapt memberi adik sedikit kekuatan dalam meneruskan wadah itu…jadilah juga dirimu mawar berduri…yang mewangi, juga jadilah permata ayahbonda kita yang tercinta.

ALLAH ma’aki…UHubbuki fillah Abadan(=


P/s:

Mohon doa dari semua pembaca buat adik Ibtisam

Isnin, 23 Februari 2009

Taaruf Syar'i


Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Al-Makassari
Pertanyaan:
1. Apabila seorang muslim ingin berkahwin, bagaimana syariat mengatur cara mengenal seorang muslimah sementara “couple” dilarang dalam Islam?
2. Bagaimana hukum berkunjung ke rumah akhwat (wanita) yang hendak dinikahi dengan tujuan untuk saling mengenal karakter dan sifat masing-masing?
3. Bagaimana hukum seorang ikhwan (lelaki) mengungkapkan perasaannya (sayang atau cinta) kepada akhwat (wanita) calon isterinya?

Antara jawapannya ialah



Jawapan :
Benar sekali pernyataan anda bahwa couple adalah haram dalam Islam. Couple adalah budaya dan peradaban jahiliah yang dilestarikan oleh orang-orang kafir negeri Barat dan lainnya, kemudian diikuti oleh sebahagian umat Islam (kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala), dengan dalih mengikuti perkembangan zaman dan sebagai cara untuk mencari dan memilih pasangan hidup. Syariat Islam yang agung ini datang dari Rabb semesta alam Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, dengan tujuan untuk membimbing manusia meraih kemashalatan kehidupan dan menjauhkan mereka dari mafsadah-mafsadah yang akan merosak dan menghancurkan kehidupan mereka sendiri.
Ikhtilath (campur baur antara lelaki dan wanita yang bukan mahram), pergaulan bebas, dan couple adalah fitnah (ujian) dan mafsadah bagi umat manusia secara umum, dan umat Islam secara khusus, maka perkara tersebut tidak boleh ditolerir. Bukankah kehancuran Bani Israil –bangsa yang terlaknat– berawal dari fitnah (godaan) wanita? Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Telah terlaknat orang-orang kafir dari kalangan Bani Israil melalui lisan Nabi Dawud dan Nabi ‘Isa bin Maryam. Hal itu dikarenakan mereka bermaksiat dan melampaui batas. Adalah mereka tidak saling melarang dari kemungkaran yang mereka lakukan. Sangatlah jelek apa yang mereka lakukan.” (Al-Ma`idah: 79-78)


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (indah memesona), dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni) di atasnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerhatikan amalan kalian. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita, karena sesungguhnya awal fitnah (kehancuran) Bani Israil dari kaum wanita.” (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memperingatkan umatnya untuk berhati-hati dari fitnah wanita, dengan sabda beliau:
“Tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya terhadap kaum lelaki dari fitnah (godaan) wanita.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma)
Maka, couple bererti menjerumuskan diri dalam fitnah yang menghancurkan dan menghinakan, padahal semestinya setiap orang memelihara dan menjauhkan diri darinya. Hal itu karena dalam couple terdapat berbagai kemungkaran dan pelanggaran syariat sebagai berikut:

1. Ikhtilath, yaitu bercampur baur antara lelaki dan wanita yang bukan mahram. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjauhkan umatnya dari ikhtilath, sekalipun dalam pelaksanaan solat. Kaum wanita yang hadir pada solat berjamaah di Masjid Nabawi ditempatkan di bagian belakang masjid. Dan seusai solat, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiam sejenak, tidak bergeser dari tempatnya agar kaum lelaki tetap di tempat dan tidak beranjak meninggalkan masjid, untuk memberi kesempatan jamaah wanita meninggalkan masjid terlebih dahulu sehingga tidak berpapasan dengan jamaah lelaki. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha dalam Shahih Al-Bukhari. Begitu pula pada hari Ied, kaum wanita disunnahkan untuk keluar ke mushalla (tanah lapang) menghadiri shalat Ied, namun mereka ditempatkan di mushalla bagian belakang, jauh dari shaf kaum lelaki. Sehingga ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam usai menyampaikan khutbah, beliau perlu mendatangi shaf mereka untuk memberikan khutbah khusus kerana mereka tidak mendengar khutbah tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Muslim.

Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sebaik-baik shaf lelaki adalah shaf terdepan dan sejelek-jeleknya adalah shaf terakhir. Dan sebaik-baik shaf wanita adalah shaf terakhir, dan sejelek-jeleknya adalah shaf terdepan.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Hal itu dikarenakan dekatnya shaf terdepan wanita dari shaf terakhir lelaki sehingga merupakan shaf terjelek, dan jauhnya shaf terakhir wanita dari shaf terdepan lelaki sehingga merupakan shaf terbaik. Apabila pada ibadah solat yang disyariatkan secara berjamaah, maka bagaimana kiranya jika di luar ibadah?kita mengetahui bersama, dalam keadaan dan suasana ibadah tentunya seseorang lebih jauh dari perkara-perkara yang berhubungan dengan syahwat. Maka bagaimana sekiranya ikhtilath itu terjadi di luar ibadah? Sedangkan syaitan bergerak dalam tubuh Bani Adam begitu cepatnya mengikuti peredaran darah . Bukankah sangat ditakutkan terjadinya fitnah dan kerusakan besar karenanya?” (Lihat Fatawa An-Nazhar wal Khalwah wal Ikhtilath, hal. 45)
Subhanallah. Padahal wanita para shahabat keluar menghadiri shalat dalam keadaan berhijab syar’i dengan menutup seluruh tubuhnya –kerana seluruh tubuh wanita adalah aurat– sesuai perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Al-Ahzab ayat 59 dan An-Nur ayat 31, tanpa melakukan tabarruj kerana Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang mereka melakukan hal itu dalam surat Al-Ahzab ayat 33, juga tanpa memakai wewangian berdasarkan larangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, dan yang lainnya :

“Hendaklah mereka keluar tanpa memakai wewangian.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang siapa saja dari mereka yang berbau harum kerana terkena bakhur untuk untuk hadir solat berjamaah sebagaimana dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 53:

“Dan jika kalian (para shahabat) meminta suatu hajat (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka mintalah dari balik hijab. Hal itu lebih bersih (suci) bagi kalbu kalian dan kalbu mereka.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan mereka berinteraksi sesuai tuntutan hajat dari balik hijab dan tidak boleh masuk menemui mereka secara langsung. Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata: “Maka tidak dibenarkan seseorang mengatakan bahwa lebih bersih dan lebih suci bagi para shahabat dan isteri-isteri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan bagi generasi-generasi setelahnya tidaklah demikian. Tidak diragukan lagi bahwa generasi-generasi setelah shahabat justeru lebih perlu terhadap hijab dibandingkan para sahabat, kerana perbezaan yang sangat jauh antara mereka dalam hal kekuatan iman dan ilmu. Juga kerana persaksian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap para sahabat, baik lelaki maupun wanita, termasuk isteri-isteri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri bahwa mereka adalah generasi terbaik setelah para nabi dan rasul, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim. Demikian pula, dalil-dalil Al-Qur`an dan As-Sunnah menunjukkan berlakunya suatu hukum secara umum meliputi seluruh umat dan tidak boleh mengkhususkannya untuk pihak tertentu saja tanpa dalil.” (Lihat Fatawa An-Nazhar, hal. 11-10)

Pada saat yang sama, ikhtilath itu sendiri menjadi sebab yang menjerumuskan mereka untuk bercouple, sebagaimana fakta yang kita saksikan berupa akibat ikhtilath yang terjadi di sekolah, instansi-instansi pemerintah dan swasta, atau tempat-tempat yang lainnya. Wa ilallahil musytaka (Dan hanya kepada Allah kita mengadu)

2. Khalwat, yaitu berduaannya lelaki dan wanita tanpa mahram. Padahal Rasululllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita.” Seorang lelaki dari kalangan Anshar berkata: “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat suami? ” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mereka adalah kebinasaan.” (Muttafaq ‘alaih, dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali bersama mahram.” (Muttafaq ‘alaih, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma)
Hal itu karena tidaklah terjadi khalwat kecuali setan bersama keduanya sebagai pihak ketiga, sebagaimana dalam hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan akan menyertai keduanya.” (HR. Ahmad)

3. Berbagai bentuk perzinaan anggota tubuh yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

“Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah(lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan.”
Hadits ini menunjukkan bahwa memandang wanita yang tidak halal untuk dipandang meskipun tanpa syahwat adalah zina mata . Mendengar ucapan wanita (selain isteri) dalam bentuk menikmati adalah zina telinga. Berbicara dengan wanita (selain isterinya) dalam bentuk menikmati atau menggoda dan merayunya adalah zina lisan. Menyentuh wanita yang tidak dihalalkan untuk disentuh baik dengan memegang atau yang lainnya adalah zina tangan. Mengayunkan langkah menuju wanita yang menarik hatinya atau menuju tempat perzinaan adalah zina kaki. Sementara kalbu berkeinginan dan mengangan-angankan wanita yang memikatnya, maka itulah zina kalbu. Kemudian boleh jadi kemaluannya mengikuti dengan melakukan perzinaan yang berarti kemaluannya telah membenarkan; atau dia selamat dari zina kemaluan yang berarti kemaluannya telah mendustakan. (Lihat Syarh Riyadhis Shalihin karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, pada syarah hadits no. 16 22)
Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.” (Al-Isra`: 32)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik dari menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 226)

Meskipun sentuhan itu hanya sebatas berjabat tangan maka tetap tidak boleh. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
“Tidak. Demi Allah, tidak pernah sama sekali tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyentuh tangan wanita (selain mahramnya), melainkan beliau membai’at mereka dengan ucapan (tanpa jabat tangan).” (HR. Muslim)


Demikian pula dengan pandangan, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam surat An-Nur ayat 31-30:
“Katakan (wahai Nabi) kepada kaum mukminin, hendaklah mereka menjaga pandangan serta kemaluan mereka (dari halhal yang diharamkan) –hingga firman-Nya- Dan katakan pula kepada kaum mukminat, hendaklah mereka menjaga pandangan serta kemaluan mereka (dari hal-hal yang diharamkan)….”
Dalam Shahih Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:
“Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja)? Maka beliau bersabda: ‘Palingkan pandanganmu’.”

Adapun suara dan ucapan wanita, pada asalnya bukanlah aurat yang terlarang. Namun tidak boleh bagi seorang wanita bersuara dan berbicara lebih dari tuntutan hajat (kebutuhan), dan tidak boleh melembutkan suara. Demikian juga dengan isi pembicaraan, tidak boleh berupa perkara-perkara yang membangkitkan syahwat dan mengundang fitnah. Karena bila demikian maka suara dan ucapannya menjadi aurat dan fitnah yang terlarang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka janganlah kalian (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) berbicara dengan suara yang lembut, sehingga lelaki yang memiliki penyakit dalam kalbunya menjadi tergoda dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf (baik).” (Al-Ahzab: 32)

Adalah para wanita datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan di sekitar beliau hadir para shahabatnya, lalu wanita itu berbicara kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kepentingannya dan para sahabat ikut mendengarkan. Tapi mereka tidak berbicara lebih dari tuntutan hajat dan tanpa melembutkan suara.

Dengan demikian jelaslah bahwa couple bukanlah alternatif yang ditolerir dalam Islam untuk mencari dan memilih pasangan hidup. Menjadi jelas pula bahwa tidak boleh mengungkapkan perasaan sayang atau cinta kepada calon isteri selama belum resmi menjadi istri. Baik ungkapan itu secara langsung atau telefon, ataupun melalui surat. Kerana saling mengungkapkan perasaan cinta dan sayang adalah hubungan asmara yang mengandung maksud couple yang akan menyeret ke dalam fitnah. Demikian pula halnya berkunjung ke rumah calon isteri atau wanita yang ingin dilamar dan bergaul dengannya dalam rangka saling mengenal karakter dan sifat masing-masing, karena perbuatan seperti ini juga mengandung maksud couple yang akan menyeret ke dalam fitnah. Wallahul musta’an (Allah-lah tempat meminta pertolongan)

Adapun cara yang ditunjukkan oleh syariat untuk mengenal wanita yang hendak dilamar adalah dengan mencari keterangan tentang yang bersangkutan melalui seseorang yang mengenalnya, baik tentang biografi (riwayat hidup), karakter, sifat, atau hal lainnya yang dibutuhkan untuk diketahui demi maslahat pernikahan. Bisa pula dengan cara meminta keterangan kepada wanita itu sendiri melalui perantaraan seseorang seperti isteri teman atau yang lainnya. Dan pihak yang dimintai keterangan berkewajiban untuk menjawab seobyektif mungkin, meskipun harus membuka aib wanita tersebut karena ini bukan termasuk dalam kategori ghibah yang tercela.

Hal ini termasuk dari enam perkara yang dikecualikan dari ghibah, meskipun menyebutkan aib seseorang. Demikian pula sebaliknya dengan pihak wanita yang berkepentingan untuk mengenal lelaki yang berhasrat untuk meminangnya, dapat menempuh cara yang sama.
Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits Fathimah bintu Qais ketika dilamar oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Abu Jahm, lalu dia minta nasehat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka beliau bersabda:
“Adapun Abu Jahm, maka dia adalah lelaki yang tidak pernah meletakkan tongkatnya dari pundaknya . Adapun Mu’awiyah, dia adalah lelaki miskin yang tidak memiliki harta. Menikahlah dengan Usamah bin Zaid.” (HR. Muslim)

Para ulama juga menyatakan bolehnya berbicara secara langsung dengan calon istri yang dilamar sesuai dengan tuntunan hajat dan maslahat. Akan tetapi tentunya tanpa khalwat dan dari balik hijab. Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Asy-Syarhul Mumti’ (130-129/5 cetakan Darul Atsar) berkata: “Bolehnya berbicara dengan calon istri yang dilamar wajib dibatasi dengan syarat tidak membangkitkan syahwat atau tanpa disertai dengan menikmati percakapan tersebut. Jika hal itu terjadi maka hukumnya haram, karena setiap orang wajib menghindar dan menjauh dari fitnah.”

Perkara ini diistilahkan dengan ta’aruf. Adapun terkait dengan hal-hal yang lebih spesifik yaitu organ tubuh, maka cara yang diajarkan adalah dengan melakukan nazhor, yaitu melihat wanita yang hendak dilamar. Nazhor memiliki aturan-aturan dan persyaratan-persyaratan yang membutuhkan pembahasan khusus .
Wallahu a’lam.

Sumber : http://www.asysyariah.com/




Sabtu, 21 Februari 2009

"Tempahkan sebuah bilik untukku di neraka..."

aieMAN solihin: Di ambil dari majalah Iskandariah Mesir ‘MANAR ISLAM’

Menurut majalah tersebut, pada suatu hari, seorang gadis yang terpengaruh dengan cara hidup masyarakat Barat menaiki sebuah bas mini untuk menuju ke destinasi di wilayah Iskandariah.

Malangnya walau pun tinggal dibumi yang terkenal dengan tradisi keislaman, pakaian gadis tersebut sangat menjolok mata. Bajunya agak nipis dan seksi hampir terlihat segala yang patut disembunyikan bagi seorang perempuan dari pandangan lelaki ajnabi atau mahramnya.

Gadis itu dalam lingkungan 20 tahun. Di dalam bas itu ada seorang tua yang dipenuhi uban menegurnya.
“Wahai pemudi! Alangkah baiknya jika kamu berpakaian yang baik, yang sesuai dengan ketimuran dan adat serta agama Islam kamu, itu lebih baik daripada kamu berpakaian begini yang pastinya

aieMAN solihin: menjadi mangsa pandangan liar kaum lelaki….” nasihat orang tua itu.

Namun, nasihat yang sangat bertetapan dengan tuntutan agama itu dijawab oleh gadis itu dengan jawapan mengejek. “Siapalah kamu hai orang tua? Apakah di tangan kamu ada anak kunci syurga? Atau adakah kamu memiliki sejenis kuasa yang menentukan aku bakal berada di syurga atau neraka?”


Setelah menghamburkan kata-kata yang sangat menghiris perasaan orang tua itu gadis itu tertawa mengejek panjang. Tidak cukup setakat itu, si gadis lantas cuba memberikan telefon bimbitnya kepada orang tua tadi sambil melafazkan kata kata yang lebih dahsyat.
“Ambil hanphone ku ini dan hubungilah Allah serta tolong tempahkan sebuah bilik di neraka jahannam untukku,” katanya lagi lantas ketawa berdekah-dekah tanpa mengetahui bahawasanya dia

aieMAN solihin: dia sedang mempertikaikan hukum Allah dengan begitu biadab.

Orang tua tersebut sangat terkejut mendengar jawapan dari si gadis manis. Sayang wajahnya yang ayu tidak sama dengan perilakunya yang buruk. Penumpang-penumpang yang lain turut terdiam ada yang menggelengkan kepala kebingungan. Semua yang di dalam bas tidak menghiraukan gadis yang masih muda itu yang tidak menghormati hukum hakam itu dan mereka tidak mahu menasihatinya kerana khuatir dia akan akan menghina agama dengan lebih teruk lagi.
Sepuluh minit kemudian bas pun tiba perhentian. Gadis seksi bermulut celupar tersebut di dapati tertidur di muka pintu bas. Puas pemandu bas termasuk para penumpang yang lain mengejutkannya tapi gadis tersebut tidak sedarkan diri. Tiba tiba orang tua tadi memeriksa nadi si gadis.

aieMAN solihin: Sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya. Gadis itu telah
kembali menemui Tuhannya dalam keadaan yang tidak disangka. Para penumpang menjadi cemas dengan berita yang menggemparkan itu
.


Dalam suasana kelam kabut itu, tiba tiba tubuh gadis itu terjatuh ke pinggir jalan. Orang ramai segera berkejar untuk menyelamatkan jenazah tersebut. Tapi sekali lagi mereka terkejut. Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang terbujur kaku di jalan raya. Mayatnya menjadi hitam seolah olah dibakar api. Dua tiga orang yang cuba mengangkat mayat tersebut juga kehairanan kerana tangan mereka terasa panas dan hampir melecur sebaik saja menyentuh tubuh si mayat.
Akhirnya mereka memanggil pihak keselamatan menguruskan mayat itu. Begitulah kisah ngeri lagi menyayat hati yang menimpa gadis malang tersebut.

aieMAN solihin: Apakah hasratnya menempah sebuah bilik di neraka dimakbulkan Allah? Nauzubillah, sesungguhnya Allah itu Maha Berkuasa di atas segala sesuatu. Sangat baik kita jadikan ikhtibar dan pelajaran dengan kisah benar ini sebagai muslim sejati. Jangan sekali sekali kita mempertikaikan hukum Allah dan mahupun sunnah RasulNya saw dengan mempersendakan atau ejekan.
Kata kata seperti ajaran Islam tidak sesuai lagi dengan arus kemodenan dunia hari ini atau sembahyang tidak akan buat kita jadi kaya dan seumpamanya adalah kata kata yang sangat biadab dan menghina Allah, pencipta seluruh alam. Ingatlah teman, kita boleh melupakan kematian, tetapi kematian tetap akan terjadi bagi kita. Hanya masanya saja yang akan menentukan bila kita akan kembali ke alam barzakh.

aieMAN solihin: Janganlah menjadi orang yang *****, siapakah orang yang *****itu? Mereka itulah orang yang ingin melawan Tuhan Rabbul alamin. Apabila anda enggan melaksanakan suruhan Tuhan bererti anda ingin melawan arahan Tuhan. Sewaktu di sekolah anda tertakluk dengan undang-undang sekolah, dalam pekerjaan anda tertakluk dengan undang-undang yang di lakar oleh majikan anda, di dalam negeri anda tertakluk di bawah undang-undang negara anda. Begitu taksub sekali anda terhadap undang-undang itu hingga terlalu prihatin takut kalau melanggar undang-undang itu.

Apabila anda berpijak di bumi ini, anda juga tertakluk dengan undang-undang yang telah di gubal oleh yang menjadikan bumi ini. Setiap Sultan ada taman larangannya, begitu juga Allah swt. Taman laranganNya adalah perkara-perkara yang telah diharamkan
aieMAN solihin: begitu juga Allah swt. Taman laranganNya adalah perkara-perkara yang telah diharamkan bagi hamba-hambaNya di muka bumi ini.
Sama samalah kita memohon agar Allah sentiasa memberi kita petunjuk di atas jalan yang benar dan kekuatan agar sentiasa dapat menjaga lidah kita.
aieMAN solihin: astarfirrullahalazim



Panduan Imam Hasan Al Banna untuk para pemuda : “ Wahai pemuda ! Fikroh ini akan menang jika kita memiliki iman kuat, tulus dan ikhlas kepadanya, punya semangat yang berkobar – kobar, kesiapan berkorban dan beramal untuk mewujudkannya. Empat rukun ini : Iman, Ikhlas, semangat dan amal, merupakan ciri khas pemuda. Sesungguhnya dasar iman adalah hati yang hidup, asas ikhlas ialah hati yang suci murni, landasan semangat yaitu perasaan yang kuat dan amal adalah tekad yang selalu segar “. ALLAH Berfirman : “ Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda – pemuda yang beriman kepada Rabb mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk. “ Q.S Al Kahfi : 13.

P/s:

Apabila hendak berkata sesuatu berhati-hatilah agar kisah ini tidak mewarnai hidup..Allah s.w.t tidak tertinggal dalam sepatah perkataan dan sebesar zarah pun..

wallahua'lam





Banyakkanlah Berzikir...

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.. Ia berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT memiliki malaikat-malaikat yang berkeliling di jalan-jalan guna mencari hamba ahli berzikir. Jika mereka mendapati kaum yang selalu berzikir kepada Allah SWT, mereka menyerunya, `Serukanlah keperluan kalian.' Kemudian mereka membawanya dengan sayap-sayapnya ke atas langit bumi. Lalu mereka ditanya oleh Rabb-nya (Dia Maha Mengetahui), `Apa yang dikatakan oleh hamba-hamba-Ku?' Para malaikat menjawab, `Mereka menyucikan dan mengagungkan Engkau, memuji dan memuliakan Engkau.' Allah berfirman, `Apakah mereka melihat-Ku?



' Para malaikat menjawab, `Tidak, demi Allah, mereka tidak melihat-Mu.' Allah berfirman, `Bagaimana kalau mereka melihat Aku?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihat-Mu, tentunya ibadah mereka akan bertambah, tambah menyucikan dan memuliakan Engkau.' Allah SWT berfirman, `Apa yang mereka minta?' Para malaikat berkata, `Mereka memohon syurga kepada-Mu.' Allah berfirman, `Apakah mereka pernah melihatnya?' Para malaikat berkata, `Tidak, demi Allah, mereka tidak pernah melihatnya.' Allah SWT berfirman, `Bagaimana kalau mereka melihatnya?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihatnya, nescaya mereka akan semakin berhasrat serta tamak dalam memohon dan memintanya.' Allah SWT berfirman, `Pada apa mereka memohon perlindungan?' Para malaikat berkata, `Mereka memohon perlindungan dari neraka-Mu.' Allah SWT berfirman, `Apakah mereka pernah melihatnya?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihatnya, nescaya mereka akan semakin berlari menjauhinya dan semakin takut.' Allah SWT berfirman,Kalian Aku jadikan saksi bahawa Aku telah mengampuni mereka.


Isnin, 9 Februari 2009

Permata Hati

Mohd Syamil Azrai


kehadiran sepupu-sepupunya mengubat hati.. salsabila ayuni dan amirul afnan



cuba menguntum ceria..



Insyirah yang terbaring lesu...

Salsabila Ayuni



Anak-anak adalah cahaya mata,
Penghibur hati penyejuk mata,
Nikmat ALLAH yang paling bahagia………



Demikianlah sedikit bait lagu dari IN-TEAM yg bertajuk Cahaya Mata..


Anak-anak adalah anugerah ALLAH yang tak ternilai harganya. Setiap orang anak yang di kurniakan ALLAH lahir dngan rezeki masing-masing. Jadi tidak perlulah para Ibu bapa mengeluh kerana di kurniakan ramai anak. Allah tak akan membebani hambaNYA melebihi kemampuan mereka.

Melihat telatah anak-anak buah membuat Ibtisam terasa lucu.
Beberapa hari yang lepas, sebelum sekembalinya Ibtisam ke KUIS, anak buah Ibtisam demam , Insyirah Syazwin yang baru berusia 2 tahun 6 bulan. Kebiasaannya Insyirah adalah seorang kanak-kanak yang petah berbicara tapi kerana demam, percakapannya sedikit kurang, mungkin kerana tidak bermaya. Allah…sebak Ibtisam lihat keadaannya, terbaring lesu..Ujian tanda kasih sayang ALLAH padanya.. Sambil terbaring lesu, Insyirah cuba untuk berceloteh dengan Ibtisam

Insyirah : Kesian kakak….

Ibtisam : Kakak demam ye? Kesian kakak kan? Tapi takpe.. ALLAH sayang kakak kan???

Insyirah : (dengan muka yang penat, Insyirah menjawab)”A’a , ALLAH sayanggg kakak…”


Allah.. bertapa hebat hati nurani seorang kanak-kanak yang belum mengerti apa2. Ana terfikir, agaknya jika di uji ujian yang maha hebat, adakah bibir ini masih lagi menuturkan perkataan ini “Allah sayang kita, sebab tu di uji”…..moga2 di kurniakan ALLAH kesihatan yang baik…ALLAHUMMA amin…

Malam itu abah Insyirah iaitu abang Ibtisam merapati Insyirah dan merangkulnya..lalu terjadi perbualan ini:


Abah Insyirah : Kakak demam ye?

Insyirah : A’a kakak demam.

Abah Insyirah : kakak nak pergi klinik??

Insyirah : Nak.

Abah Insyirah: cucuk sini tak pe??(sambil tunjuk pada lengan)

Insyirah : Bukan….kat sini(sambil tunjuk pada paha)…

Abah Insyirah :Oh.. cucuk sini, xpe???

Insyirah : xpe..sikit-sikit je..


Tersenyum Ibtisam mendengarnya..kanak-kanak sebesar itu sudah mengenal erti tabah…ALLAH maha berkuasa ke atas segalanya.


Ibtisam hanya menceritakan satu dari 23 orang ragam anak buah..Alangkah indahnya keletah mereka. Rasa sedih apabila berpisah dengan mereka semua. Tapi itulah hakikat kehidupan kita. Hidup tidak selalunya indah…


Begitulah peri baiknya anak-anak dalam menjadi pengubat hati nan lara, peghibur segala duka.
Bersyukur di atas anugerah ILLAHI RABBI.


Moga kehadiran anak-anak menjadi penyeri dalam rumah tangga.
Buat mak dan abah …semoga kalian bangga diri ini menjadi puterimu…











Jumaat, 6 Februari 2009

Epilog Hati 2

Salam atasmu saudara-saudariku calon penghuni syurga ALLAH, ALLAH menfirmankan lelaki yang baik adalah untuk wanita yang baik dan begitu juga wanita yang baik untuk lelaki yang baik.....Jadi giatkan syaksiahmu dalam membina peribadi muslim yang dapat membina sebuah usrah dinniah islamiyah, jaga biahmu selalu, supaya nanti lahirnya generasi soleh keturunanmu...

Engkaulah pembina generasi gemilang itu mulai saat ini,saat muda remaja ini...jadilah syabab pencinta agama..mangajak sekeliling dan yang lainnya mencintai islam. Alangkah mulianya Syabab sepertimu...masamu hanya untuk Allah dan Islam.Hidupmu dalam rindu mendamba Cinta ALLAH..ALangkah BERUNTUNGNYA diri jika mendapat sezarah cinta ILAHI...

Moga hidupmu dalam rahmat ALLAH,jgan pernah berhenti mengharap cinta dan redhaNYA.

ALLAH...

Epilog hati ini,buat diri yang lemah ini juga..

Gaza Bangkit






GAZA: Biarpun bahang perang masih dapat dirasai di Gaza, rata-rata rakyat Palestin di sini bingkas bangkit daripada dinding gelap bagi memulihkan semula sektor ekonomi bandar itu yang lumpuh hampir sebulan.


BERKHASIAT...pelbagai buah-buahan segar seperti oren dan
epal yang mudah ditemui dijual di sekitar kota Gaza.

GAZA: Biarpun bahang perang masih dapat dirasai di Gaza, rata-rata rakyat Palestin di sini bingkas bangkit daripada dinding gelap bagi memulihkan semula sektor ekonomi bandar itu yang lumpuh hampir sebulan.

Rata-rata peniaga dan pekedai runcit sekitar bandar ini dilihat mula aktif membuka premis perniagaan semula biarpun kebanyakan mereka masih bergantung kepada alat generator untuk bekalan elektrik pada waktu malam.

Hampir di setiap ceruk jalan, kedai-kedai menjual barangan runcit dapat dilihat dibuka termasuk kedai menjual makanan serta pakaian yang rata-ratanya diseludup masuk dari Mesir.

Malah, beberapa premis farmasi, pengurup wang, kedai menjual barang kemas termasuk stesen minyak semakin dipenuhi pelanggan tempatan yang ingin berurusan siang dan malam.


Perkara sama turut dilihat di beberapa kawasan pasar basah di kota ini apabila golongan petani dan nelayan kembali aktif menjual pelbagai jenis sayuran-sayuran segar, buah-buahan dan hasil tangkapan laut.


Wartawan yang menjejaki pasar basah berhampiran masjid Pantai, mendapati buah-buahan segar seperti strawberi, epal dan oren tempatan dijual dengan harga cukup murah.

Cuma agak mengejutkan apabila kebanyakan urusan jual beli didapati menggunakan matang wang Dolar AS dan juga not kertas dari Bank of Israel.

Dengan membelanjakan hanya 10 dolar Israel, wartawan mampu memperolehi satu plastik strawberi ranum seberat lebih tiga kilogram.

Mungkin bagi sesiapa yang pertama kali menjejakkan kaki ke Bandar Gaza, mereka akan kehairanan apabila beberapa perkara yang dianggap mustahil wujud di kota perang ini sepertti penggunaan dolar Israel.

Wartawan Harian Metro yang menyusuri kota Gaza menemui beberapa lokasi menarik yang selama ini mungkin tidak diketahui masyarakat luar berhubung keunikan bandar ini.

Antaranya adalah premis menjual kebab ala restoran makanan segera McDonalds yang menyajikan pelbagai juadah lazat kepada pengunjung.

Restoran yang penuh sesak hampir setiap masa itu, menjual pelbagai jenis kebab daging lembu, ayam dan kambing dikenali syarwarma yang mempunyai cita rasa memukau.

Tidak jauh dari premis berkenaan, terdapat restoran mewah lima bintang, Restoran Alafia yang menyajikan pelbagai hidangan terbaik Timur Tengah seperti sup cendawan Palestinian dan Alexanderia Liver (hati).

Peluang mengunjung restoran dua tingkat berhawa dingin itu sedikit sebanyak mengejutkan wartawan yang merasakan diri seolah-olah berada jauh dari kota berdarah.

Perasaan sama turut dirasai sewaktu memasuki kedai kopi Delice yang tampak tidak tumpah seperti Coffee Bean di Kuala Lumpur.

Dengan secawan kopi Arabica pekat, pelanggan yang melabuh punggung di dalam kafe itu akan dilamun perasaan nyaman tanpa menghiraukan hiruk pikuk beratus pelanggan yang turut berada di dalamnya.

Berbeza dengan kedai kopitiam di tanah air, pelanggan diberi keistimewaan memilih deretan botol besar berisi pelbagai jenis biji kopi istimewa sebelum ia dikisar menjadi minuman kegemaran.

Tidak ketinggalan kedai menjual cenderamata dipanggil Souvenirs Shop From Gaza yang menjual pelbagai koleksi istimewa seperti cawan, selendang Hamas dan pengikut Fatah, kemeja T dengan wajah Yasser Arafat dan gambar masjid Al-Aqsa yang pastinya tidak mungkin ditemui di mana-mana benua.

Melihat suasana persekitaran, wartawan percaya kota Gaza mampu bangkit pantas untuk memulihkan kerosakan teruk dialami berdasarkan keazaman kuat 1.5 juta penghuninya yang lali dengan serangan demi serangan Zionis sejak lebih 60 tahun lalu.


Di ambil daripada Harian Metro

Rabu, 4 Februari 2009

Islamic Tarbiyyah Of Children


In the tarbiyyah of children, you should remember that children often learn from example. The proper conduct and example of parents are crucial in the upbringing of children.

Parents who expect their children to be disciplined and to work hard must must themselves be disciplined and work hard. Parents who expect their children to be truthful must not be in the habit of telling liew.

Also, it is important to remember that the treatment given to children in the early years of their life can have far-reaching effects on their mental and emotional state later on in life.

In the tarbiyyah of children, you should try to remember that:

o Children should be happy and cheerful. And have a zest for life and living. They should be able to feel something of the carefree joy and excitement of growing up, especially before they are mukallaf. They should not be battered and terrorised.

o They should be trained to grow up with the attitudes and habits, the adab or etiquette of Islam: "Be generous, kind and noble to your children and make their habits and manners good and beautiful (Akrimuu awlaadakum was ahsinuu adabahum)," said the noble Prophet (salAllahu alayhi wasalam).

Among the virtues and habits they should develop are:

-> the habit of being honest and truthful; -> the habit of being gentle and polite – for according to the noble Prophet (salAllahu alayhi wasalam), "Gentleness adorns everything" – without being timid, afraid and cowed down;-> the habit of being helpful and considerate without being loutish in their behaviour to others;-> the habit of being clean and neat and tidy, of looking after their personal hygiene and appearance.

Children need to develop the adab or the etiquette of Islam: when and how to greet; how to speak, sit, eat, and how to perform natural functions like personal toilet in the clean and efficient manner as taught by the beloved Prophet (salAllahu alayhi wasalam); to do everything in the manner, time and place that is appropriate for it, for example: to be reverent in salat, attentive in class, robust and full of zeal in play.

Children need to develop physical fitness and skills, to be strong and courageous. The Prophet (salAllahu alayhi wasalam) recommended that children be taught horse-riding, swimming and archery.

One Muslim ruler once suggested that his child be taught swimming before reading or writing on the grounds that someone else may read and write for him but no one can swim for him!

From the noble Prophet (salAllahu alayhi wasalam)’s recommendations, we see that children need to lead an active outdoor life and be proficient in some of the martial arts. They should have the stamina for demanding play and demanding work. This implies at least that they should be adequately fed.

Children need to develop a thirst for knowledge, beneficial knowledge – through listening, observation, reading, interacting with others. It is recommended that children be taught from an early age to recite and read the Qur’an and develop a love for it. At an early age, they have the capacity to memorise it and it is common for many children and youths to memorise the whole or large parts of the Qur’an.
From the age of seven, the Prophet (salAllahu alayhi wasalam) recommended that children should get in the habit of performing salat and by the age of ten they should be required to do so regularly.Children need to develop skills and to be creative and inventive. They should be trained from an early age to take on responsibilities, to organise and take initiative rather than be timid and submissive. They should be able to spend their time usefully and profitably.

They need to develop skills that would fit them for contemporary living and for the particular society in which they live. This may involve anything – from the skills of running an efficient and creative home to the skills that would enable them to earn a living and help them in the process of tarbiyyah when their turn comes. Give a person a fish and you feed just one person; teach a person to fish and he can feed hundreds, says an apt Chinese proverb.

Above all, correct tarbiyyah should ensure that children develop a love for Islam, a love for God and His Prophet (salAllahu alayhi wasalam) and that they develop a feeling of pride in being Muslim and a willingness to strive for the good of others.

They need to realise the benefits of Islam, the foundations on which it is based and their need for Islam. They need to value Islam and live by Islamic values.

Abdul Wahid Hamid
From Islam:The Natural Way
http://www.geocities.com/mutmainaa/tafakkur/children_islam.html

Panorama Kuis






































Mimipi Seorang Gadis

Untuk Renungan Bersama

.Bismillahirrahmanirrahim

Rakaman ini dipetik dari program Motivasi Pagi -TV 3 (6.30 pagi) oleh Ustazah Noorbayah Mahmood

Seorang gadis datang menemui Rasulullah dengan tangan kanannya disorokkan ke dalam poket bajunya. Dari raut wajahnya, anak gadis ini sedang menanggung kesakitan yang amat sangat. Lalu Rasulullah menegurnya.

"Wahai anakku, kenapa wajahmu menampakkan kamu sedang kesakitan dan apa yang kamu sorokkan di tanganmu?

"Lalu gadis malanginipun menceritakan hal yang berlaku padanya :-
"Ya,Rasulullah, sesungguhnya aku adalah anak yatim piatu. Malam tadi aku telah bermimpi dan mimpiku itu telah membuatkan aku menanggung kesakitan ini." Balas gadis tadi

."Jika tidak jadi keberatan, ceritakanlah mimpimu itu wahai anakku." Rasulullah mula tertarik dengan penjelasan gadis tersebut.

"Aku bermimpi berjumpa ibuku di dalam neraka. Keadaannya amat menyedihkan. Ibuku meminta diberikan air kerana dia amat dahaga kerana kepanasan api neraka itu hingga peluh tidak sempat keluar kerana kekeringan sekelip mata." Gadis itu berhenti seketika menahan sebak.

"Kemudian kulihat ditangan kirinya ada seketul keju dan ditangan kanannya ada sehelai tuala kecil. Beliau mengibas-ngibaskan kedua-dua benda tersebut untuk menghalang api dari membakar tubuhnya. Lantas aku bertanya ibuku, kenapa dia menerima balasan sebegitu rupa sedangkan ketika hidupnya ibuku adalah seorang hamba yang patuh dengan ajaran islam dan isteri yang taat kepada suaminya?

Lalu ibuku memberitahu bahawa ketika hidupnya dia amat bakhil. Hanya dua benda itu sahaja iaitu seketul keju dan sehelai tuala kecil pernah disedekahkan kepada fakir. Yang lainnya hanya untuk bermuka-muka dan menunjukkan kelebihan hartanya sahaja.Lalu aku terus mencari ayahku. Rupanya beliau berada di syurga dan sedang menjamu penghuni syurga dengan makanan yang lazat dan minuman dari telaga nabi.

Ayahku memang amat terkenal kerana sikapnya yang dermawan dan kuat beramal. Lalu aku bertanya kepada ayahku. "Wahai ayah, ibu sedang kehausan dan menaggung azab di neraka.Tidakkah ayah ingin membantu ibu sedangkan di dunia kulihat ibu amat mentaatimu dan menurut perintah agama.

Lalu dijawab oleh ayahnya. Sesungguhnya beliau dan semua penghuni syurga telah dilarang oleh Allah dari memberi walau setitik air kepada isterinya kerana itu adalah pembalasan untuk kebakhilan yang dilakukan ketika didunia.

Oleh kerana kasihan melihat azab yang diterima oleh ibuku, aku lantas menceduk sedikit air mengguna tapak tangan kananku lalu dibawa ke neraka.

Belum sempat air tersebut mencecah bibir ibuku, api neraka telah menyambar tanganku sehingga melecur. Seketika itu juga aku tersedar dan mendapati tapak tanganku melecur teruk.

Itulah sebabnya aku datang berjumpa engkau ya Rasulullah." Panjang lebar gadis itu bercerita sambil airmatanya tidak henti-henti mengalir dipipi.

Rasulullah kemudian meletakkan tongkatnya ke tapak tangan gadis tersebut lalu menadah tangan, berdoa memohon petunjuk dari Allah. Jika sekiranya mimpi gadis tersebut adalah benar maka disembuhkanlah agar menjadi iktibar kepada beliau dan semua umat islam.Lalu berkat kebesaranNya tangan gadis tersebut sembuh.

Rasulullah lantas berkata, "Wahai anakku, pulanglah. Banyakkan bersedekah dan berzikir dan pahalanya kau berikan kepada ibumu.Mudah- mudahan segala dosanya terampun.INSYA’ALLAH"

"WAR-WARKANLAH KPD SELURUH UMAT MUHAMMAD UNTUK SECEBIS PEDOMAN AGAR TIDAK MENGAMALKAN SIKAP KEBAKHILAN TERHADAP SESAMA MANUSIA....


Dipetik dari iluvislam.com

Isnin, 2 Februari 2009

Buatmu calon penghuni syurga ALLAH


salam sejahtera serta kasih kepada seluruh calon penghuni syurga Allah..
kasih Allah tidak mengenal siapa..
janganlah terlalu leka memperihalkan tentang manusia yang lain..
sedangkan diri kita dalam pengawasan ALLAH..
sanggup diri kita menghukum orang lain dengan hukum ALLAH, hanya ALLAH sahaja yang berhak memberikan hukuman itu..jangan memperkatakan apa yang kamu tidak tahu wahai saudaraku sekalian....

" dan janganlah engkau mengikut apa yang engkau tidak ada pengetahuan mengenainya, sesungguhnya pendengaran dan penglihatan serta hati semua anggota itu tetap akan di tanya tentang apa yang dilakukannya".17:36
teguran ini,teguran cinta dan kasih pada saudara-saudaraku sekalian...
mari sama-sama kita mengajak yang lainnya dalam berbuat kebaikan, bukan menyisihkan mereka yang tidak tahu kerana orang yang menyisihkan orang yang jahil adalah mereka yang dirasuk dengan penangan syaitan...
berwaspadalah kita semua..

Mutmainnatul Qulub























LinkWithin

Related Posts with Thumbnails

Sabtu, 28 Februari 2009

Manis ITu Ada Selepas Pahit.(=


Ujian itu tada kasih sayang ALLAH kepada hambaNYA, walau ia hadir dalam berbagai cara sekalipun. Manusia itu mengaku mereka beriman sedangkan mereka tidak di uji

*****************************************
Masa itu adalah persis emas yang begitu bernilai, ia juga persis pedang yang boleh memotong jika kita tidak peliharanya dengan baik. Ibtisam dan adik sudah beberapa bulan tidak berhubung kerana ketidaksempatan masa dia untuk menelefon diri ini dan akhirnya beberapa hari yang lepas adinda tercinta telah menelefon dari pondok telefn asramanya untuk waktu yang agak terhad dan juga menghantar email yang berbunyi lebih kurang sebegini.

“ Adik takut, tadi adik buat spotcheck, ada pelajar nangis coz barang dia kena rampas..please beri kata-kata semangat buat adik………..

Salam mawaddah buat adik tercinta…….##rindu dan saaayang adik…

Moga dirimu dalam payungan ALLAH selalu, sememangnya dirimu yang bergelar “dhobitoh” itu telah mengundang satu tanggungjawab dan amanah yang besar, yang mana pengtaklifan itu adalah dari ALLAH s.w.t , dan ALLAH s.w.t juga tidak akan membebankan hambaNYA dengan ujian yang hambanYA tidak mampu.seperti mana adik, diri ini juga berpengalaman sepertimu, 5 tahun setengah menjawat jawatan itu adalah bukan satu tempoh yang sekejap, pelbagai rintangan, cabaran ,tohmahan yang datang silih berganti membuatkan diri ini serba sedikit menjadi matang dalam kehidupan. Memegang amanah adalah sesuatu yang kita pandangnya deengan ringan tetapi ingatlah hitungan ALLAH amat berat wahai adikku, Kakakmu juga lemah sepertimu, tdak lari dari menjadi tempat lontaran marahnya manusia di atas kekurangan yang ada.
Meramapas barang yang tidak terdapat dalam senarai kepentingan persekolahan adalah rutin bagi “dhobitoh”, jadi adik tidak perlu merasa takut untuk membuatnya lagi, di sini ada sedikit tips untuk adik…dari kakakmu ini.Moga ia di manfaatkan.

1. Sebelum melangkah ke kelas yang akan di spotcheck, perbetul niat dahulu, ikhlas lakukan kerja itu dan biarlah ianya di sertai keredhaan ALLAH.
2. Senyum pada semua tidak kira mereka senyum atau tidak pada Adik sebelum memulakan task.
3. Memulakan task dengan berhikmah, tidak berbuat sesuka hati, jaga hak mereka , INSYA’ALLAH mereka hormati hak Adik sebagai “dhobitoh”.
4. Jika ada barang peribadi, seperti beg duit contohnya, mintalah izin untuk buka.Moga ALLAH permudahkan.
5. Dan akhirnya seusai tugas, minta maaf pada semua, jikalau ada perbuatan yang terkasar, atau ada terlanjur kata sepanjanjang proses “sptcheck” itu belangsung.
Insya’ALLAH moga ALLAH taufiqkan.

Tapi ingatlah tugasmu amat mulia, jati diri mu amat tinggi, engkau adalah orang yang terpilih. Di antara adik dan sahibah2 , ALLAH telah memilih adik, itu adalah satu peluang yang bagi kakakmu ini keemasan. Jika masa boleh di undur kembali , terasa ingin terus berkhidmat di dalam badan yang dikira bepuaka oleh mereka yang tidak mematuhi peraturan yang di tetapkan. Diri ini terasa rugi yang amat, kerana dahulu tidak dapat menjalankan tangungjawab itu dengan terbaik. Hanya ALLAH yang menilai kesemuanya.Nabi ada berpesan” berkatalah benar walau ianya pahit”..ALLAH ingin menguji Adik dengan sedikit sahaja. Bersabarlah atas segalanya… “SABAR itu CANTIKkan adik???


Moga Allah memberimu ganjaran yang besar di sana nanti...amin

Muhasabah diri dan ingatlah pada perjuangan serta ujian yang maha hebat RAsulullah dalam menyebarkan dakwah islamiyyah.. Baginda amat tabah adik..walau dilempar najis tetapi masih lagi memberi senyuman dan kemanisan…ALLAH hebatnya kekasihMU.
Dalam perjuangan itu akan ada kemanisannya nanti, jangan dirimu gusar, kerana ALLAH berada dekat di hatiMU, DIA melindungiMU dalam apa jua keadaan
Moga ianya daapt memberi adik sedikit kekuatan dalam meneruskan wadah itu…jadilah juga dirimu mawar berduri…yang mewangi, juga jadilah permata ayahbonda kita yang tercinta.

ALLAH ma’aki…UHubbuki fillah Abadan(=


P/s:

Mohon doa dari semua pembaca buat adik Ibtisam

Isnin, 23 Februari 2009

Taaruf Syar'i


Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Al-Makassari
Pertanyaan:
1. Apabila seorang muslim ingin berkahwin, bagaimana syariat mengatur cara mengenal seorang muslimah sementara “couple” dilarang dalam Islam?
2. Bagaimana hukum berkunjung ke rumah akhwat (wanita) yang hendak dinikahi dengan tujuan untuk saling mengenal karakter dan sifat masing-masing?
3. Bagaimana hukum seorang ikhwan (lelaki) mengungkapkan perasaannya (sayang atau cinta) kepada akhwat (wanita) calon isterinya?

Antara jawapannya ialah



Jawapan :
Benar sekali pernyataan anda bahwa couple adalah haram dalam Islam. Couple adalah budaya dan peradaban jahiliah yang dilestarikan oleh orang-orang kafir negeri Barat dan lainnya, kemudian diikuti oleh sebahagian umat Islam (kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala), dengan dalih mengikuti perkembangan zaman dan sebagai cara untuk mencari dan memilih pasangan hidup. Syariat Islam yang agung ini datang dari Rabb semesta alam Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, dengan tujuan untuk membimbing manusia meraih kemashalatan kehidupan dan menjauhkan mereka dari mafsadah-mafsadah yang akan merosak dan menghancurkan kehidupan mereka sendiri.
Ikhtilath (campur baur antara lelaki dan wanita yang bukan mahram), pergaulan bebas, dan couple adalah fitnah (ujian) dan mafsadah bagi umat manusia secara umum, dan umat Islam secara khusus, maka perkara tersebut tidak boleh ditolerir. Bukankah kehancuran Bani Israil –bangsa yang terlaknat– berawal dari fitnah (godaan) wanita? Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Telah terlaknat orang-orang kafir dari kalangan Bani Israil melalui lisan Nabi Dawud dan Nabi ‘Isa bin Maryam. Hal itu dikarenakan mereka bermaksiat dan melampaui batas. Adalah mereka tidak saling melarang dari kemungkaran yang mereka lakukan. Sangatlah jelek apa yang mereka lakukan.” (Al-Ma`idah: 79-78)


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (indah memesona), dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni) di atasnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerhatikan amalan kalian. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita, karena sesungguhnya awal fitnah (kehancuran) Bani Israil dari kaum wanita.” (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memperingatkan umatnya untuk berhati-hati dari fitnah wanita, dengan sabda beliau:
“Tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya terhadap kaum lelaki dari fitnah (godaan) wanita.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma)
Maka, couple bererti menjerumuskan diri dalam fitnah yang menghancurkan dan menghinakan, padahal semestinya setiap orang memelihara dan menjauhkan diri darinya. Hal itu karena dalam couple terdapat berbagai kemungkaran dan pelanggaran syariat sebagai berikut:

1. Ikhtilath, yaitu bercampur baur antara lelaki dan wanita yang bukan mahram. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjauhkan umatnya dari ikhtilath, sekalipun dalam pelaksanaan solat. Kaum wanita yang hadir pada solat berjamaah di Masjid Nabawi ditempatkan di bagian belakang masjid. Dan seusai solat, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiam sejenak, tidak bergeser dari tempatnya agar kaum lelaki tetap di tempat dan tidak beranjak meninggalkan masjid, untuk memberi kesempatan jamaah wanita meninggalkan masjid terlebih dahulu sehingga tidak berpapasan dengan jamaah lelaki. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha dalam Shahih Al-Bukhari. Begitu pula pada hari Ied, kaum wanita disunnahkan untuk keluar ke mushalla (tanah lapang) menghadiri shalat Ied, namun mereka ditempatkan di mushalla bagian belakang, jauh dari shaf kaum lelaki. Sehingga ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam usai menyampaikan khutbah, beliau perlu mendatangi shaf mereka untuk memberikan khutbah khusus kerana mereka tidak mendengar khutbah tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Muslim.

Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sebaik-baik shaf lelaki adalah shaf terdepan dan sejelek-jeleknya adalah shaf terakhir. Dan sebaik-baik shaf wanita adalah shaf terakhir, dan sejelek-jeleknya adalah shaf terdepan.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Hal itu dikarenakan dekatnya shaf terdepan wanita dari shaf terakhir lelaki sehingga merupakan shaf terjelek, dan jauhnya shaf terakhir wanita dari shaf terdepan lelaki sehingga merupakan shaf terbaik. Apabila pada ibadah solat yang disyariatkan secara berjamaah, maka bagaimana kiranya jika di luar ibadah?kita mengetahui bersama, dalam keadaan dan suasana ibadah tentunya seseorang lebih jauh dari perkara-perkara yang berhubungan dengan syahwat. Maka bagaimana sekiranya ikhtilath itu terjadi di luar ibadah? Sedangkan syaitan bergerak dalam tubuh Bani Adam begitu cepatnya mengikuti peredaran darah . Bukankah sangat ditakutkan terjadinya fitnah dan kerusakan besar karenanya?” (Lihat Fatawa An-Nazhar wal Khalwah wal Ikhtilath, hal. 45)
Subhanallah. Padahal wanita para shahabat keluar menghadiri shalat dalam keadaan berhijab syar’i dengan menutup seluruh tubuhnya –kerana seluruh tubuh wanita adalah aurat– sesuai perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Al-Ahzab ayat 59 dan An-Nur ayat 31, tanpa melakukan tabarruj kerana Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang mereka melakukan hal itu dalam surat Al-Ahzab ayat 33, juga tanpa memakai wewangian berdasarkan larangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, dan yang lainnya :

“Hendaklah mereka keluar tanpa memakai wewangian.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang siapa saja dari mereka yang berbau harum kerana terkena bakhur untuk untuk hadir solat berjamaah sebagaimana dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 53:

“Dan jika kalian (para shahabat) meminta suatu hajat (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka mintalah dari balik hijab. Hal itu lebih bersih (suci) bagi kalbu kalian dan kalbu mereka.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan mereka berinteraksi sesuai tuntutan hajat dari balik hijab dan tidak boleh masuk menemui mereka secara langsung. Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata: “Maka tidak dibenarkan seseorang mengatakan bahwa lebih bersih dan lebih suci bagi para shahabat dan isteri-isteri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan bagi generasi-generasi setelahnya tidaklah demikian. Tidak diragukan lagi bahwa generasi-generasi setelah shahabat justeru lebih perlu terhadap hijab dibandingkan para sahabat, kerana perbezaan yang sangat jauh antara mereka dalam hal kekuatan iman dan ilmu. Juga kerana persaksian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap para sahabat, baik lelaki maupun wanita, termasuk isteri-isteri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri bahwa mereka adalah generasi terbaik setelah para nabi dan rasul, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim. Demikian pula, dalil-dalil Al-Qur`an dan As-Sunnah menunjukkan berlakunya suatu hukum secara umum meliputi seluruh umat dan tidak boleh mengkhususkannya untuk pihak tertentu saja tanpa dalil.” (Lihat Fatawa An-Nazhar, hal. 11-10)

Pada saat yang sama, ikhtilath itu sendiri menjadi sebab yang menjerumuskan mereka untuk bercouple, sebagaimana fakta yang kita saksikan berupa akibat ikhtilath yang terjadi di sekolah, instansi-instansi pemerintah dan swasta, atau tempat-tempat yang lainnya. Wa ilallahil musytaka (Dan hanya kepada Allah kita mengadu)

2. Khalwat, yaitu berduaannya lelaki dan wanita tanpa mahram. Padahal Rasululllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita.” Seorang lelaki dari kalangan Anshar berkata: “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat suami? ” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mereka adalah kebinasaan.” (Muttafaq ‘alaih, dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali bersama mahram.” (Muttafaq ‘alaih, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma)
Hal itu karena tidaklah terjadi khalwat kecuali setan bersama keduanya sebagai pihak ketiga, sebagaimana dalam hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan akan menyertai keduanya.” (HR. Ahmad)

3. Berbagai bentuk perzinaan anggota tubuh yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

“Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah(lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan.”
Hadits ini menunjukkan bahwa memandang wanita yang tidak halal untuk dipandang meskipun tanpa syahwat adalah zina mata . Mendengar ucapan wanita (selain isteri) dalam bentuk menikmati adalah zina telinga. Berbicara dengan wanita (selain isterinya) dalam bentuk menikmati atau menggoda dan merayunya adalah zina lisan. Menyentuh wanita yang tidak dihalalkan untuk disentuh baik dengan memegang atau yang lainnya adalah zina tangan. Mengayunkan langkah menuju wanita yang menarik hatinya atau menuju tempat perzinaan adalah zina kaki. Sementara kalbu berkeinginan dan mengangan-angankan wanita yang memikatnya, maka itulah zina kalbu. Kemudian boleh jadi kemaluannya mengikuti dengan melakukan perzinaan yang berarti kemaluannya telah membenarkan; atau dia selamat dari zina kemaluan yang berarti kemaluannya telah mendustakan. (Lihat Syarh Riyadhis Shalihin karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, pada syarah hadits no. 16 22)
Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.” (Al-Isra`: 32)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik dari menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 226)

Meskipun sentuhan itu hanya sebatas berjabat tangan maka tetap tidak boleh. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
“Tidak. Demi Allah, tidak pernah sama sekali tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyentuh tangan wanita (selain mahramnya), melainkan beliau membai’at mereka dengan ucapan (tanpa jabat tangan).” (HR. Muslim)


Demikian pula dengan pandangan, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam surat An-Nur ayat 31-30:
“Katakan (wahai Nabi) kepada kaum mukminin, hendaklah mereka menjaga pandangan serta kemaluan mereka (dari halhal yang diharamkan) –hingga firman-Nya- Dan katakan pula kepada kaum mukminat, hendaklah mereka menjaga pandangan serta kemaluan mereka (dari hal-hal yang diharamkan)….”
Dalam Shahih Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:
“Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja)? Maka beliau bersabda: ‘Palingkan pandanganmu’.”

Adapun suara dan ucapan wanita, pada asalnya bukanlah aurat yang terlarang. Namun tidak boleh bagi seorang wanita bersuara dan berbicara lebih dari tuntutan hajat (kebutuhan), dan tidak boleh melembutkan suara. Demikian juga dengan isi pembicaraan, tidak boleh berupa perkara-perkara yang membangkitkan syahwat dan mengundang fitnah. Karena bila demikian maka suara dan ucapannya menjadi aurat dan fitnah yang terlarang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka janganlah kalian (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) berbicara dengan suara yang lembut, sehingga lelaki yang memiliki penyakit dalam kalbunya menjadi tergoda dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf (baik).” (Al-Ahzab: 32)

Adalah para wanita datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan di sekitar beliau hadir para shahabatnya, lalu wanita itu berbicara kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kepentingannya dan para sahabat ikut mendengarkan. Tapi mereka tidak berbicara lebih dari tuntutan hajat dan tanpa melembutkan suara.

Dengan demikian jelaslah bahwa couple bukanlah alternatif yang ditolerir dalam Islam untuk mencari dan memilih pasangan hidup. Menjadi jelas pula bahwa tidak boleh mengungkapkan perasaan sayang atau cinta kepada calon isteri selama belum resmi menjadi istri. Baik ungkapan itu secara langsung atau telefon, ataupun melalui surat. Kerana saling mengungkapkan perasaan cinta dan sayang adalah hubungan asmara yang mengandung maksud couple yang akan menyeret ke dalam fitnah. Demikian pula halnya berkunjung ke rumah calon isteri atau wanita yang ingin dilamar dan bergaul dengannya dalam rangka saling mengenal karakter dan sifat masing-masing, karena perbuatan seperti ini juga mengandung maksud couple yang akan menyeret ke dalam fitnah. Wallahul musta’an (Allah-lah tempat meminta pertolongan)

Adapun cara yang ditunjukkan oleh syariat untuk mengenal wanita yang hendak dilamar adalah dengan mencari keterangan tentang yang bersangkutan melalui seseorang yang mengenalnya, baik tentang biografi (riwayat hidup), karakter, sifat, atau hal lainnya yang dibutuhkan untuk diketahui demi maslahat pernikahan. Bisa pula dengan cara meminta keterangan kepada wanita itu sendiri melalui perantaraan seseorang seperti isteri teman atau yang lainnya. Dan pihak yang dimintai keterangan berkewajiban untuk menjawab seobyektif mungkin, meskipun harus membuka aib wanita tersebut karena ini bukan termasuk dalam kategori ghibah yang tercela.

Hal ini termasuk dari enam perkara yang dikecualikan dari ghibah, meskipun menyebutkan aib seseorang. Demikian pula sebaliknya dengan pihak wanita yang berkepentingan untuk mengenal lelaki yang berhasrat untuk meminangnya, dapat menempuh cara yang sama.
Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits Fathimah bintu Qais ketika dilamar oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Abu Jahm, lalu dia minta nasehat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka beliau bersabda:
“Adapun Abu Jahm, maka dia adalah lelaki yang tidak pernah meletakkan tongkatnya dari pundaknya . Adapun Mu’awiyah, dia adalah lelaki miskin yang tidak memiliki harta. Menikahlah dengan Usamah bin Zaid.” (HR. Muslim)

Para ulama juga menyatakan bolehnya berbicara secara langsung dengan calon istri yang dilamar sesuai dengan tuntunan hajat dan maslahat. Akan tetapi tentunya tanpa khalwat dan dari balik hijab. Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Asy-Syarhul Mumti’ (130-129/5 cetakan Darul Atsar) berkata: “Bolehnya berbicara dengan calon istri yang dilamar wajib dibatasi dengan syarat tidak membangkitkan syahwat atau tanpa disertai dengan menikmati percakapan tersebut. Jika hal itu terjadi maka hukumnya haram, karena setiap orang wajib menghindar dan menjauh dari fitnah.”

Perkara ini diistilahkan dengan ta’aruf. Adapun terkait dengan hal-hal yang lebih spesifik yaitu organ tubuh, maka cara yang diajarkan adalah dengan melakukan nazhor, yaitu melihat wanita yang hendak dilamar. Nazhor memiliki aturan-aturan dan persyaratan-persyaratan yang membutuhkan pembahasan khusus .
Wallahu a’lam.

Sumber : http://www.asysyariah.com/




Sabtu, 21 Februari 2009

"Tempahkan sebuah bilik untukku di neraka..."

aieMAN solihin: Di ambil dari majalah Iskandariah Mesir ‘MANAR ISLAM’

Menurut majalah tersebut, pada suatu hari, seorang gadis yang terpengaruh dengan cara hidup masyarakat Barat menaiki sebuah bas mini untuk menuju ke destinasi di wilayah Iskandariah.

Malangnya walau pun tinggal dibumi yang terkenal dengan tradisi keislaman, pakaian gadis tersebut sangat menjolok mata. Bajunya agak nipis dan seksi hampir terlihat segala yang patut disembunyikan bagi seorang perempuan dari pandangan lelaki ajnabi atau mahramnya.

Gadis itu dalam lingkungan 20 tahun. Di dalam bas itu ada seorang tua yang dipenuhi uban menegurnya.
“Wahai pemudi! Alangkah baiknya jika kamu berpakaian yang baik, yang sesuai dengan ketimuran dan adat serta agama Islam kamu, itu lebih baik daripada kamu berpakaian begini yang pastinya

aieMAN solihin: menjadi mangsa pandangan liar kaum lelaki….” nasihat orang tua itu.

Namun, nasihat yang sangat bertetapan dengan tuntutan agama itu dijawab oleh gadis itu dengan jawapan mengejek. “Siapalah kamu hai orang tua? Apakah di tangan kamu ada anak kunci syurga? Atau adakah kamu memiliki sejenis kuasa yang menentukan aku bakal berada di syurga atau neraka?”


Setelah menghamburkan kata-kata yang sangat menghiris perasaan orang tua itu gadis itu tertawa mengejek panjang. Tidak cukup setakat itu, si gadis lantas cuba memberikan telefon bimbitnya kepada orang tua tadi sambil melafazkan kata kata yang lebih dahsyat.
“Ambil hanphone ku ini dan hubungilah Allah serta tolong tempahkan sebuah bilik di neraka jahannam untukku,” katanya lagi lantas ketawa berdekah-dekah tanpa mengetahui bahawasanya dia

aieMAN solihin: dia sedang mempertikaikan hukum Allah dengan begitu biadab.

Orang tua tersebut sangat terkejut mendengar jawapan dari si gadis manis. Sayang wajahnya yang ayu tidak sama dengan perilakunya yang buruk. Penumpang-penumpang yang lain turut terdiam ada yang menggelengkan kepala kebingungan. Semua yang di dalam bas tidak menghiraukan gadis yang masih muda itu yang tidak menghormati hukum hakam itu dan mereka tidak mahu menasihatinya kerana khuatir dia akan akan menghina agama dengan lebih teruk lagi.
Sepuluh minit kemudian bas pun tiba perhentian. Gadis seksi bermulut celupar tersebut di dapati tertidur di muka pintu bas. Puas pemandu bas termasuk para penumpang yang lain mengejutkannya tapi gadis tersebut tidak sedarkan diri. Tiba tiba orang tua tadi memeriksa nadi si gadis.

aieMAN solihin: Sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya. Gadis itu telah
kembali menemui Tuhannya dalam keadaan yang tidak disangka. Para penumpang menjadi cemas dengan berita yang menggemparkan itu
.


Dalam suasana kelam kabut itu, tiba tiba tubuh gadis itu terjatuh ke pinggir jalan. Orang ramai segera berkejar untuk menyelamatkan jenazah tersebut. Tapi sekali lagi mereka terkejut. Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang terbujur kaku di jalan raya. Mayatnya menjadi hitam seolah olah dibakar api. Dua tiga orang yang cuba mengangkat mayat tersebut juga kehairanan kerana tangan mereka terasa panas dan hampir melecur sebaik saja menyentuh tubuh si mayat.
Akhirnya mereka memanggil pihak keselamatan menguruskan mayat itu. Begitulah kisah ngeri lagi menyayat hati yang menimpa gadis malang tersebut.

aieMAN solihin: Apakah hasratnya menempah sebuah bilik di neraka dimakbulkan Allah? Nauzubillah, sesungguhnya Allah itu Maha Berkuasa di atas segala sesuatu. Sangat baik kita jadikan ikhtibar dan pelajaran dengan kisah benar ini sebagai muslim sejati. Jangan sekali sekali kita mempertikaikan hukum Allah dan mahupun sunnah RasulNya saw dengan mempersendakan atau ejekan.
Kata kata seperti ajaran Islam tidak sesuai lagi dengan arus kemodenan dunia hari ini atau sembahyang tidak akan buat kita jadi kaya dan seumpamanya adalah kata kata yang sangat biadab dan menghina Allah, pencipta seluruh alam. Ingatlah teman, kita boleh melupakan kematian, tetapi kematian tetap akan terjadi bagi kita. Hanya masanya saja yang akan menentukan bila kita akan kembali ke alam barzakh.

aieMAN solihin: Janganlah menjadi orang yang *****, siapakah orang yang *****itu? Mereka itulah orang yang ingin melawan Tuhan Rabbul alamin. Apabila anda enggan melaksanakan suruhan Tuhan bererti anda ingin melawan arahan Tuhan. Sewaktu di sekolah anda tertakluk dengan undang-undang sekolah, dalam pekerjaan anda tertakluk dengan undang-undang yang di lakar oleh majikan anda, di dalam negeri anda tertakluk di bawah undang-undang negara anda. Begitu taksub sekali anda terhadap undang-undang itu hingga terlalu prihatin takut kalau melanggar undang-undang itu.

Apabila anda berpijak di bumi ini, anda juga tertakluk dengan undang-undang yang telah di gubal oleh yang menjadikan bumi ini. Setiap Sultan ada taman larangannya, begitu juga Allah swt. Taman laranganNya adalah perkara-perkara yang telah diharamkan
aieMAN solihin: begitu juga Allah swt. Taman laranganNya adalah perkara-perkara yang telah diharamkan bagi hamba-hambaNya di muka bumi ini.
Sama samalah kita memohon agar Allah sentiasa memberi kita petunjuk di atas jalan yang benar dan kekuatan agar sentiasa dapat menjaga lidah kita.
aieMAN solihin: astarfirrullahalazim



Panduan Imam Hasan Al Banna untuk para pemuda : “ Wahai pemuda ! Fikroh ini akan menang jika kita memiliki iman kuat, tulus dan ikhlas kepadanya, punya semangat yang berkobar – kobar, kesiapan berkorban dan beramal untuk mewujudkannya. Empat rukun ini : Iman, Ikhlas, semangat dan amal, merupakan ciri khas pemuda. Sesungguhnya dasar iman adalah hati yang hidup, asas ikhlas ialah hati yang suci murni, landasan semangat yaitu perasaan yang kuat dan amal adalah tekad yang selalu segar “. ALLAH Berfirman : “ Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda – pemuda yang beriman kepada Rabb mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk. “ Q.S Al Kahfi : 13.

P/s:

Apabila hendak berkata sesuatu berhati-hatilah agar kisah ini tidak mewarnai hidup..Allah s.w.t tidak tertinggal dalam sepatah perkataan dan sebesar zarah pun..

wallahua'lam





Banyakkanlah Berzikir...

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.. Ia berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT memiliki malaikat-malaikat yang berkeliling di jalan-jalan guna mencari hamba ahli berzikir. Jika mereka mendapati kaum yang selalu berzikir kepada Allah SWT, mereka menyerunya, `Serukanlah keperluan kalian.' Kemudian mereka membawanya dengan sayap-sayapnya ke atas langit bumi. Lalu mereka ditanya oleh Rabb-nya (Dia Maha Mengetahui), `Apa yang dikatakan oleh hamba-hamba-Ku?' Para malaikat menjawab, `Mereka menyucikan dan mengagungkan Engkau, memuji dan memuliakan Engkau.' Allah berfirman, `Apakah mereka melihat-Ku?



' Para malaikat menjawab, `Tidak, demi Allah, mereka tidak melihat-Mu.' Allah berfirman, `Bagaimana kalau mereka melihat Aku?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihat-Mu, tentunya ibadah mereka akan bertambah, tambah menyucikan dan memuliakan Engkau.' Allah SWT berfirman, `Apa yang mereka minta?' Para malaikat berkata, `Mereka memohon syurga kepada-Mu.' Allah berfirman, `Apakah mereka pernah melihatnya?' Para malaikat berkata, `Tidak, demi Allah, mereka tidak pernah melihatnya.' Allah SWT berfirman, `Bagaimana kalau mereka melihatnya?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihatnya, nescaya mereka akan semakin berhasrat serta tamak dalam memohon dan memintanya.' Allah SWT berfirman, `Pada apa mereka memohon perlindungan?' Para malaikat berkata, `Mereka memohon perlindungan dari neraka-Mu.' Allah SWT berfirman, `Apakah mereka pernah melihatnya?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihatnya, nescaya mereka akan semakin berlari menjauhinya dan semakin takut.' Allah SWT berfirman,Kalian Aku jadikan saksi bahawa Aku telah mengampuni mereka.


Isnin, 9 Februari 2009

Permata Hati

Mohd Syamil Azrai


kehadiran sepupu-sepupunya mengubat hati.. salsabila ayuni dan amirul afnan



cuba menguntum ceria..



Insyirah yang terbaring lesu...

Salsabila Ayuni



Anak-anak adalah cahaya mata,
Penghibur hati penyejuk mata,
Nikmat ALLAH yang paling bahagia………



Demikianlah sedikit bait lagu dari IN-TEAM yg bertajuk Cahaya Mata..


Anak-anak adalah anugerah ALLAH yang tak ternilai harganya. Setiap orang anak yang di kurniakan ALLAH lahir dngan rezeki masing-masing. Jadi tidak perlulah para Ibu bapa mengeluh kerana di kurniakan ramai anak. Allah tak akan membebani hambaNYA melebihi kemampuan mereka.

Melihat telatah anak-anak buah membuat Ibtisam terasa lucu.
Beberapa hari yang lepas, sebelum sekembalinya Ibtisam ke KUIS, anak buah Ibtisam demam , Insyirah Syazwin yang baru berusia 2 tahun 6 bulan. Kebiasaannya Insyirah adalah seorang kanak-kanak yang petah berbicara tapi kerana demam, percakapannya sedikit kurang, mungkin kerana tidak bermaya. Allah…sebak Ibtisam lihat keadaannya, terbaring lesu..Ujian tanda kasih sayang ALLAH padanya.. Sambil terbaring lesu, Insyirah cuba untuk berceloteh dengan Ibtisam

Insyirah : Kesian kakak….

Ibtisam : Kakak demam ye? Kesian kakak kan? Tapi takpe.. ALLAH sayang kakak kan???

Insyirah : (dengan muka yang penat, Insyirah menjawab)”A’a , ALLAH sayanggg kakak…”


Allah.. bertapa hebat hati nurani seorang kanak-kanak yang belum mengerti apa2. Ana terfikir, agaknya jika di uji ujian yang maha hebat, adakah bibir ini masih lagi menuturkan perkataan ini “Allah sayang kita, sebab tu di uji”…..moga2 di kurniakan ALLAH kesihatan yang baik…ALLAHUMMA amin…

Malam itu abah Insyirah iaitu abang Ibtisam merapati Insyirah dan merangkulnya..lalu terjadi perbualan ini:


Abah Insyirah : Kakak demam ye?

Insyirah : A’a kakak demam.

Abah Insyirah : kakak nak pergi klinik??

Insyirah : Nak.

Abah Insyirah: cucuk sini tak pe??(sambil tunjuk pada lengan)

Insyirah : Bukan….kat sini(sambil tunjuk pada paha)…

Abah Insyirah :Oh.. cucuk sini, xpe???

Insyirah : xpe..sikit-sikit je..


Tersenyum Ibtisam mendengarnya..kanak-kanak sebesar itu sudah mengenal erti tabah…ALLAH maha berkuasa ke atas segalanya.


Ibtisam hanya menceritakan satu dari 23 orang ragam anak buah..Alangkah indahnya keletah mereka. Rasa sedih apabila berpisah dengan mereka semua. Tapi itulah hakikat kehidupan kita. Hidup tidak selalunya indah…


Begitulah peri baiknya anak-anak dalam menjadi pengubat hati nan lara, peghibur segala duka.
Bersyukur di atas anugerah ILLAHI RABBI.


Moga kehadiran anak-anak menjadi penyeri dalam rumah tangga.
Buat mak dan abah …semoga kalian bangga diri ini menjadi puterimu…











Jumaat, 6 Februari 2009

Epilog Hati 2

Salam atasmu saudara-saudariku calon penghuni syurga ALLAH, ALLAH menfirmankan lelaki yang baik adalah untuk wanita yang baik dan begitu juga wanita yang baik untuk lelaki yang baik.....Jadi giatkan syaksiahmu dalam membina peribadi muslim yang dapat membina sebuah usrah dinniah islamiyah, jaga biahmu selalu, supaya nanti lahirnya generasi soleh keturunanmu...

Engkaulah pembina generasi gemilang itu mulai saat ini,saat muda remaja ini...jadilah syabab pencinta agama..mangajak sekeliling dan yang lainnya mencintai islam. Alangkah mulianya Syabab sepertimu...masamu hanya untuk Allah dan Islam.Hidupmu dalam rindu mendamba Cinta ALLAH..ALangkah BERUNTUNGNYA diri jika mendapat sezarah cinta ILAHI...

Moga hidupmu dalam rahmat ALLAH,jgan pernah berhenti mengharap cinta dan redhaNYA.

ALLAH...

Epilog hati ini,buat diri yang lemah ini juga..

Gaza Bangkit






GAZA: Biarpun bahang perang masih dapat dirasai di Gaza, rata-rata rakyat Palestin di sini bingkas bangkit daripada dinding gelap bagi memulihkan semula sektor ekonomi bandar itu yang lumpuh hampir sebulan.


BERKHASIAT...pelbagai buah-buahan segar seperti oren dan
epal yang mudah ditemui dijual di sekitar kota Gaza.

GAZA: Biarpun bahang perang masih dapat dirasai di Gaza, rata-rata rakyat Palestin di sini bingkas bangkit daripada dinding gelap bagi memulihkan semula sektor ekonomi bandar itu yang lumpuh hampir sebulan.

Rata-rata peniaga dan pekedai runcit sekitar bandar ini dilihat mula aktif membuka premis perniagaan semula biarpun kebanyakan mereka masih bergantung kepada alat generator untuk bekalan elektrik pada waktu malam.

Hampir di setiap ceruk jalan, kedai-kedai menjual barangan runcit dapat dilihat dibuka termasuk kedai menjual makanan serta pakaian yang rata-ratanya diseludup masuk dari Mesir.

Malah, beberapa premis farmasi, pengurup wang, kedai menjual barang kemas termasuk stesen minyak semakin dipenuhi pelanggan tempatan yang ingin berurusan siang dan malam.


Perkara sama turut dilihat di beberapa kawasan pasar basah di kota ini apabila golongan petani dan nelayan kembali aktif menjual pelbagai jenis sayuran-sayuran segar, buah-buahan dan hasil tangkapan laut.


Wartawan yang menjejaki pasar basah berhampiran masjid Pantai, mendapati buah-buahan segar seperti strawberi, epal dan oren tempatan dijual dengan harga cukup murah.

Cuma agak mengejutkan apabila kebanyakan urusan jual beli didapati menggunakan matang wang Dolar AS dan juga not kertas dari Bank of Israel.

Dengan membelanjakan hanya 10 dolar Israel, wartawan mampu memperolehi satu plastik strawberi ranum seberat lebih tiga kilogram.

Mungkin bagi sesiapa yang pertama kali menjejakkan kaki ke Bandar Gaza, mereka akan kehairanan apabila beberapa perkara yang dianggap mustahil wujud di kota perang ini sepertti penggunaan dolar Israel.

Wartawan Harian Metro yang menyusuri kota Gaza menemui beberapa lokasi menarik yang selama ini mungkin tidak diketahui masyarakat luar berhubung keunikan bandar ini.

Antaranya adalah premis menjual kebab ala restoran makanan segera McDonalds yang menyajikan pelbagai juadah lazat kepada pengunjung.

Restoran yang penuh sesak hampir setiap masa itu, menjual pelbagai jenis kebab daging lembu, ayam dan kambing dikenali syarwarma yang mempunyai cita rasa memukau.

Tidak jauh dari premis berkenaan, terdapat restoran mewah lima bintang, Restoran Alafia yang menyajikan pelbagai hidangan terbaik Timur Tengah seperti sup cendawan Palestinian dan Alexanderia Liver (hati).

Peluang mengunjung restoran dua tingkat berhawa dingin itu sedikit sebanyak mengejutkan wartawan yang merasakan diri seolah-olah berada jauh dari kota berdarah.

Perasaan sama turut dirasai sewaktu memasuki kedai kopi Delice yang tampak tidak tumpah seperti Coffee Bean di Kuala Lumpur.

Dengan secawan kopi Arabica pekat, pelanggan yang melabuh punggung di dalam kafe itu akan dilamun perasaan nyaman tanpa menghiraukan hiruk pikuk beratus pelanggan yang turut berada di dalamnya.

Berbeza dengan kedai kopitiam di tanah air, pelanggan diberi keistimewaan memilih deretan botol besar berisi pelbagai jenis biji kopi istimewa sebelum ia dikisar menjadi minuman kegemaran.

Tidak ketinggalan kedai menjual cenderamata dipanggil Souvenirs Shop From Gaza yang menjual pelbagai koleksi istimewa seperti cawan, selendang Hamas dan pengikut Fatah, kemeja T dengan wajah Yasser Arafat dan gambar masjid Al-Aqsa yang pastinya tidak mungkin ditemui di mana-mana benua.

Melihat suasana persekitaran, wartawan percaya kota Gaza mampu bangkit pantas untuk memulihkan kerosakan teruk dialami berdasarkan keazaman kuat 1.5 juta penghuninya yang lali dengan serangan demi serangan Zionis sejak lebih 60 tahun lalu.


Di ambil daripada Harian Metro

Rabu, 4 Februari 2009

Islamic Tarbiyyah Of Children


In the tarbiyyah of children, you should remember that children often learn from example. The proper conduct and example of parents are crucial in the upbringing of children.

Parents who expect their children to be disciplined and to work hard must must themselves be disciplined and work hard. Parents who expect their children to be truthful must not be in the habit of telling liew.

Also, it is important to remember that the treatment given to children in the early years of their life can have far-reaching effects on their mental and emotional state later on in life.

In the tarbiyyah of children, you should try to remember that:

o Children should be happy and cheerful. And have a zest for life and living. They should be able to feel something of the carefree joy and excitement of growing up, especially before they are mukallaf. They should not be battered and terrorised.

o They should be trained to grow up with the attitudes and habits, the adab or etiquette of Islam: "Be generous, kind and noble to your children and make their habits and manners good and beautiful (Akrimuu awlaadakum was ahsinuu adabahum)," said the noble Prophet (salAllahu alayhi wasalam).

Among the virtues and habits they should develop are:

-> the habit of being honest and truthful; -> the habit of being gentle and polite – for according to the noble Prophet (salAllahu alayhi wasalam), "Gentleness adorns everything" – without being timid, afraid and cowed down;-> the habit of being helpful and considerate without being loutish in their behaviour to others;-> the habit of being clean and neat and tidy, of looking after their personal hygiene and appearance.

Children need to develop the adab or the etiquette of Islam: when and how to greet; how to speak, sit, eat, and how to perform natural functions like personal toilet in the clean and efficient manner as taught by the beloved Prophet (salAllahu alayhi wasalam); to do everything in the manner, time and place that is appropriate for it, for example: to be reverent in salat, attentive in class, robust and full of zeal in play.

Children need to develop physical fitness and skills, to be strong and courageous. The Prophet (salAllahu alayhi wasalam) recommended that children be taught horse-riding, swimming and archery.

One Muslim ruler once suggested that his child be taught swimming before reading or writing on the grounds that someone else may read and write for him but no one can swim for him!

From the noble Prophet (salAllahu alayhi wasalam)’s recommendations, we see that children need to lead an active outdoor life and be proficient in some of the martial arts. They should have the stamina for demanding play and demanding work. This implies at least that they should be adequately fed.

Children need to develop a thirst for knowledge, beneficial knowledge – through listening, observation, reading, interacting with others. It is recommended that children be taught from an early age to recite and read the Qur’an and develop a love for it. At an early age, they have the capacity to memorise it and it is common for many children and youths to memorise the whole or large parts of the Qur’an.
From the age of seven, the Prophet (salAllahu alayhi wasalam) recommended that children should get in the habit of performing salat and by the age of ten they should be required to do so regularly.Children need to develop skills and to be creative and inventive. They should be trained from an early age to take on responsibilities, to organise and take initiative rather than be timid and submissive. They should be able to spend their time usefully and profitably.

They need to develop skills that would fit them for contemporary living and for the particular society in which they live. This may involve anything – from the skills of running an efficient and creative home to the skills that would enable them to earn a living and help them in the process of tarbiyyah when their turn comes. Give a person a fish and you feed just one person; teach a person to fish and he can feed hundreds, says an apt Chinese proverb.

Above all, correct tarbiyyah should ensure that children develop a love for Islam, a love for God and His Prophet (salAllahu alayhi wasalam) and that they develop a feeling of pride in being Muslim and a willingness to strive for the good of others.

They need to realise the benefits of Islam, the foundations on which it is based and their need for Islam. They need to value Islam and live by Islamic values.

Abdul Wahid Hamid
From Islam:The Natural Way
http://www.geocities.com/mutmainaa/tafakkur/children_islam.html

Panorama Kuis






































Mimipi Seorang Gadis

Untuk Renungan Bersama

.Bismillahirrahmanirrahim

Rakaman ini dipetik dari program Motivasi Pagi -TV 3 (6.30 pagi) oleh Ustazah Noorbayah Mahmood

Seorang gadis datang menemui Rasulullah dengan tangan kanannya disorokkan ke dalam poket bajunya. Dari raut wajahnya, anak gadis ini sedang menanggung kesakitan yang amat sangat. Lalu Rasulullah menegurnya.

"Wahai anakku, kenapa wajahmu menampakkan kamu sedang kesakitan dan apa yang kamu sorokkan di tanganmu?

"Lalu gadis malanginipun menceritakan hal yang berlaku padanya :-
"Ya,Rasulullah, sesungguhnya aku adalah anak yatim piatu. Malam tadi aku telah bermimpi dan mimpiku itu telah membuatkan aku menanggung kesakitan ini." Balas gadis tadi

."Jika tidak jadi keberatan, ceritakanlah mimpimu itu wahai anakku." Rasulullah mula tertarik dengan penjelasan gadis tersebut.

"Aku bermimpi berjumpa ibuku di dalam neraka. Keadaannya amat menyedihkan. Ibuku meminta diberikan air kerana dia amat dahaga kerana kepanasan api neraka itu hingga peluh tidak sempat keluar kerana kekeringan sekelip mata." Gadis itu berhenti seketika menahan sebak.

"Kemudian kulihat ditangan kirinya ada seketul keju dan ditangan kanannya ada sehelai tuala kecil. Beliau mengibas-ngibaskan kedua-dua benda tersebut untuk menghalang api dari membakar tubuhnya. Lantas aku bertanya ibuku, kenapa dia menerima balasan sebegitu rupa sedangkan ketika hidupnya ibuku adalah seorang hamba yang patuh dengan ajaran islam dan isteri yang taat kepada suaminya?

Lalu ibuku memberitahu bahawa ketika hidupnya dia amat bakhil. Hanya dua benda itu sahaja iaitu seketul keju dan sehelai tuala kecil pernah disedekahkan kepada fakir. Yang lainnya hanya untuk bermuka-muka dan menunjukkan kelebihan hartanya sahaja.Lalu aku terus mencari ayahku. Rupanya beliau berada di syurga dan sedang menjamu penghuni syurga dengan makanan yang lazat dan minuman dari telaga nabi.

Ayahku memang amat terkenal kerana sikapnya yang dermawan dan kuat beramal. Lalu aku bertanya kepada ayahku. "Wahai ayah, ibu sedang kehausan dan menaggung azab di neraka.Tidakkah ayah ingin membantu ibu sedangkan di dunia kulihat ibu amat mentaatimu dan menurut perintah agama.

Lalu dijawab oleh ayahnya. Sesungguhnya beliau dan semua penghuni syurga telah dilarang oleh Allah dari memberi walau setitik air kepada isterinya kerana itu adalah pembalasan untuk kebakhilan yang dilakukan ketika didunia.

Oleh kerana kasihan melihat azab yang diterima oleh ibuku, aku lantas menceduk sedikit air mengguna tapak tangan kananku lalu dibawa ke neraka.

Belum sempat air tersebut mencecah bibir ibuku, api neraka telah menyambar tanganku sehingga melecur. Seketika itu juga aku tersedar dan mendapati tapak tanganku melecur teruk.

Itulah sebabnya aku datang berjumpa engkau ya Rasulullah." Panjang lebar gadis itu bercerita sambil airmatanya tidak henti-henti mengalir dipipi.

Rasulullah kemudian meletakkan tongkatnya ke tapak tangan gadis tersebut lalu menadah tangan, berdoa memohon petunjuk dari Allah. Jika sekiranya mimpi gadis tersebut adalah benar maka disembuhkanlah agar menjadi iktibar kepada beliau dan semua umat islam.Lalu berkat kebesaranNya tangan gadis tersebut sembuh.

Rasulullah lantas berkata, "Wahai anakku, pulanglah. Banyakkan bersedekah dan berzikir dan pahalanya kau berikan kepada ibumu.Mudah- mudahan segala dosanya terampun.INSYA’ALLAH"

"WAR-WARKANLAH KPD SELURUH UMAT MUHAMMAD UNTUK SECEBIS PEDOMAN AGAR TIDAK MENGAMALKAN SIKAP KEBAKHILAN TERHADAP SESAMA MANUSIA....


Dipetik dari iluvislam.com

Isnin, 2 Februari 2009

Buatmu calon penghuni syurga ALLAH


salam sejahtera serta kasih kepada seluruh calon penghuni syurga Allah..
kasih Allah tidak mengenal siapa..
janganlah terlalu leka memperihalkan tentang manusia yang lain..
sedangkan diri kita dalam pengawasan ALLAH..
sanggup diri kita menghukum orang lain dengan hukum ALLAH, hanya ALLAH sahaja yang berhak memberikan hukuman itu..jangan memperkatakan apa yang kamu tidak tahu wahai saudaraku sekalian....

" dan janganlah engkau mengikut apa yang engkau tidak ada pengetahuan mengenainya, sesungguhnya pendengaran dan penglihatan serta hati semua anggota itu tetap akan di tanya tentang apa yang dilakukannya".17:36
teguran ini,teguran cinta dan kasih pada saudara-saudaraku sekalian...
mari sama-sama kita mengajak yang lainnya dalam berbuat kebaikan, bukan menyisihkan mereka yang tidak tahu kerana orang yang menyisihkan orang yang jahil adalah mereka yang dirasuk dengan penangan syaitan...
berwaspadalah kita semua..

Mutmainnatul Qulub