Semakin lama kita hidup, semakin banyak cabaran yang perlu di hadapi.Begitu juga semakin ramai manusia yang kita kenali, semakin banyak ragam yang perlu di fahami juga semakin banyak mehnah yang perlu di lalui.Hakikatnya perlu ada mujahadah di situ.
Abu Abdillah al-Nu’man bin Basyir radhiyallaahu ‘anhu berkata, “Saya mendengar Rasulullah sallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda, ‘HALAL itu jelas dan HARAM itu jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal musyabbihat (syubhat / samar, tidak jelas halal-haramnya), yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang berhati-hati dengan hal-hal musyabbihat, maka ia telah membersihkan kehormatan dan agamanya. Dan, barangsiapa yang terjerumus dalam syubhat, maka ia seperti penggembala di sekitar tanah larangan, hampir-hampir ia terjerumus ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai tanah larangan, dan ketahuilah sesungguhnya tanah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahawa di dalam tubuh ada seketul daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila seketul daging itu rosak, maka seluruh tubuh itu pun rosak. Ketahuilah, dia itu adalah HATI’” [Hadith Riwayat al-Bukhari dan Muslim]
Hati itu adalah segala raja dalam diri manusia itu. sebagai manusia ya'ni bergelar mukmin kita mengetahui hidup ini umpama satu pelayaran dan satu persinggahan yang mana menjadi tempat untuk manusia menanam taqwa, menyuburkan iman kepada TUAN punya alam ini serta mengaut seberapa banyak pahala di samping memperolehi redhaNYA.
[51.56] "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. "
Demikianlah firman ALLAH i dalam surah Ad-dzaariaat ayat 56. Kembali kita nanti kepada pencipta kita.. Dan ALLAH mengingatkan tujuan kita di 'wujud' di dunia ini adalah untuk menyembah serta beribadah kepadaNYA, bukan untuk menyekutukannNYA, melanggar perintahNYA..na'uzubillahi minzalik.
[51.15]Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air,
[51.16] sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik;
[51.17] Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam;
[51.18] Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).
[51.19] Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian.
[51.20] Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin,
[51.21] dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?
[51.22] Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.
[51.23] Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.
Demikian pula bagi mereka yang bermujahadah hati, diri dan nafsu, ALLAH telah menjanjikan ganjaran yang terbaik sebagai penghargaan. Betapa baiknya ALLAH, kurniakan dengan hambaNYA bermacam ni'mat, lepas itu memberi ganjaran pula. ALLAH...sungguh AR-RAHMANnya ENGKAU..
Sesungguhnya dalam kejayaan menjaga hati itu terdapat kemanisan iman yang sangat indah, yg mana dapat di rasakan bagi mereka yang benar2 mengasihi ALLAH dan Rasul.
Allah amat dekat di hati hamba2NYA yg sentiasa mengingatiNYA, mematuhi arahanNYA dan meninggalkan segala laranganNYA.
Memelihara hati dari penyakit wahn adalah perlu untuk mengelakkan segala perbuatan yang tidak ALLAH redhai..Jika kita dapat lihat, manusia sanggup melakukan apa sahaja demi mencapai kepentingan diri. Agama di ketepikan, malah hukum hakam mereka hinakan.
Moga ALLAH taufikkan kita semua. Allahumma amin.
Susah ingin di cari wajah sebenar muslim sejati,
Kerana hari ini kebanyakkan manusia terlalu suka ikut kata hati,
Dosa pahala tidak di hiraukan lagi,
Bahkan tidak segan silu membuat perkara keji,
Sedangkan janji ALLAH itu pasti,
ALLAH maha menepati janji...
Oleh itu jangan kita termasuk orang yang rugi,
Kerana itu tidak dapat menolong diri,
Akhirat kelak tiada yang sudi memberi melainkan ALLAH RABBI,
Jadi cintailah ILLAHI..
Tiada yang rugi...
Kembalilah bermujahadah diri, moga jelas di fikrah..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan